Desain T-Shirt Costom

Breaking News

Pengertian dan Teknik Melobi

Pengertian Lobi (Lobby)
Pengertian Lobi (Lobby)
Pengertian Lobi
Lobi (lobbying) adalah, usaha-usaha yang dilakukan untuk dapat mempengaruhi pihak-pihak tertentu dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang di inginkan pelobi. Di inginkan di sini tidak berarti selalu harus mencapai sasaran yang sesuai rencana dan selalu menguntungkan. Akan tetapi lebih pada pembentukan sudut pandang positif terhadap topik lobi, dari pihak-pihak yang menjadi sasaran atau target lobi, yang selanjutnya secara berantai diharapkan memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan. Jadi, sebenarnya lobi mempengaruhi target yang dilobi agar mempunyai sikap yang positif.

Sebelum melakukan lobi, sebaiknya menggumpulkan dan menganalisa informasi yang kemudian dimanfaatkan untuk menentukan strategi lobi. Harus diingat bahwa penentuan strategi lobi didesain secara khusus untuk setiap target lobi. Selanjutnya, dilakukan pengembangan desain lobi yang mencakup kontak, pemilihan tempat, format isi dan aktivitas follow up yang harus dilaksanakan untuk mendukung kelancaran jalannya lobi.

Karakteristik Lobi
Setiap aktivitas lobi mengandung dua hal, yaitu bagaimana mengadakan kontak, dan menanamkan pengaruh. Keterampilam lobi adalah kemampuan kita dalam mengolah kedua hal tersebut dalam suatu bentuk kesatuan yang utuh, tidak hanya berorientasi pada hasil jangka pendek, tapi juga jangka panjang.
Setiap aktivitas lobi selalu didahului, disertai dan diakhiri oleh adanya `kontak’, baik untuk lobi formal maupun informal. Selanjutnya, dalam setiap aktivitas lobi baik yang ditujukan untuk individu, organisasi atau untuk kombinasi antara individu dan kelompok tertentu, selalu terkandung tujuan yang sama, yaitu untuk menciptakan “pengaruh” positif melalui berbagai strategi dan taktik yang diterapkan.

Target yang di ingin di capai Pelobi
Dalam menghadapi situasi bisnis, di mana kecepatan dan ketepatan menjadi kata kunci kesuksesan, kejelian untuk dapat menangkap momen yang tepat untuk melakukan lobi menjadi semakin penting. Lobi tidak hanya dilakukan apabila program tersebut sudah direncanakan, tapi dapat juga terjadi dalam suasana kebetulan, yaitu apabila kita melihat munculnya kesempatan lobi dalam suatu acara atau aktivitas tertentu.
Merencanakan dan melaksanakan lobi juga harus memperhatikan apakah target lobi sudah dikenal dengan baik, atau belum dikenal sama sekali. Kita juga harus memahami reputasi target lobi di kalangan masyarakat, dan pola pembinaan hubungan praktis yang harus diikuti. Di samping itu, kita harus memahami berbagai hal yang berkaitan dengan target lobi, seperti misalnya kebiasaan dan fokus serta kecenderungan pemikiran target lobi, karena hal ini sangat membantu dalam membina komunikasi efektif dalam proses lobi.
Menjadi seorang pelobi (lobbyist) memerlukan keterbukaan wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang cukup mendalam. Kesemuanya ini dapat diperoleh dan proses pengembangkan diri berkesinambungan yang pada awalnya harus mencakup pengembangan kompetensi untuk mengelola kombinasi “kontak-target-waktu-tempat” secara efektif dan efisien. Hat ini hanya dapat diwujudkan secara nyata, apabila lobbyist telah membekali diri dengan keterampilan untuk membina hubungan dengan orang lain (interpersonal) dan tentu saja dengan kemampuan untuk menjadi active listener dan assertive presenter. Intuisi, fleksibilitas dan sensitivitas dalam mengelola situasi merupakan eletnen-elemen pendukung kesuksesan suatu lobi.

Norma dan Etika dalam Melakukan Lobi
Seringkali dalam lobi tersimpan juga unsur negosiasi atau lobi berperan sebagai langkah awal dari negosiasi. Kekuatan negosiasi terletak pada fokusnya, yaitu yang bertumpu pada pencapaian kesepakatan yang saling menguntungkan. Kekuatan inti negosiator ulung adalah kemampuannya untuk memotivasi pihak lain atau yang diajak berunding untuk menerima tujuan negosiasi. Keterampilan bemegosiasi terletak pada kemampuan untuk memunculkan kekuatan persuasi.

Melobi adalah bentuk aktif dari kegiatan lobi, dimana pendekatan-pendekatan dilakukan secara tidak resmi. Melobi pada dasarnya merupakan usaha yang dilaksanakan untuk memengaruhi pihak-pihak yang menjadi sasaran agar terbentuk sudut pandangan positif terhadap topik lobi, dengan demikian diharapkan memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan.

Keberhasilan lobi pada satu pihak sama artinya dengan kerugian pada pihak lain. Pihak lain disini bisa jadi: kompetitor, masyarakat, ataupun mitra bisnis. Sebagai profesi, pelobi masih dianggap negatif bagi sebagian masyarakat kita karena ada anggapan bahwa fungsi lobi untuk mewujudkan kepentingan pelobi saja dan bukan untuk kepentingan masyarakat banyak. Sasaran pelobi sebagian besar adalah pejabat pemerintah, hal ini membuka peluang pejabat tersebut melakukan penyalahgunan wewenang, dimana satu pihak diuntungkan dan pihak lain dikalahkan dengan mendapatkan imbalan atau kompensasi tertentu berupa fasilitas, kemudahan, dan kemewahan. Kecenderungan negatif lobi didalamnya termasuk "uang suap".

Oleh karena itu, dalam melakukan lobi tetap harus menggunakan norma dan etika yang sepatutnya, dan yang terpenting, dalam melakukan lobi kedua pihak sama-sama memiliki kesepakatan dan tanpa adanya unsur-unsur lain yang akan berdampak di kemudian hadi dalam melakukan suatu lobi.

Cara-cara Lobi
Pelobi melakukan kegiatan lobi dengan tujuan memengaruhi mereka yang menjadi sasaran lobi. Dalam melakukan kegiatannya pelobi bisa dilakukan oleh individual atau kelompok. Pelobi biasanya melakukan tekanan pada saat kegiatan lobi tengah berlangsung, kepada sasaran lobi, untuk memperoleh hal-hal yang diinginkan secara halus. Melakukan pertemuan-pertemuan guna menggalang koalisi dengan organisasi-organisasi lain, dimana koalisi ini membawa berbagai kepentingan dan tujuan-tujuan dalam mengintegrasikan langkah menghadap wakil-wakil legislatif. Mengumpulkan informasi dan mempersiapkan laporan untuk legislator yang mewakili posisi organisasi dalam isu-isu kunci. Melakukan kontak dengan individu-individu yang berpengaruh dan wakil-wakil dari badan-badan yang menyatu. Mempersiapkan pengamat dan pembicara ahli untuk mewakili posisi organisasi terhadap legislator. Memusatkan debat pada isi kunci, fakta, dan bukti-bukti yang mendukung organisasi.



---
Kata Kunci:
Pengertian lobi adalah
Devinisi dan Karakteristik lobi


No comments