Modus Penipuan Salah Transfer
Akhir-akhir ini modus penipuan bermodus undian berhadiah sudah beralih, dari yang semula mengirimkan SMS yang isinya “Selamat Nomor Telepon Anda terpilih Sebagai Pemenang Undian…bla…blaa..blaa….”
Modus penipuan saat ini sudah lebih berani, yaitu pelaku penipuan bahkan berani menelepon langsung calon korbannya dengan mengaku-ngaku dirinya berasal dari suatu instansi atau perusahaan yang baru saja melakukan penarikan undian.
Bahkan pelaku berani menelepon langsung calon korbannya baik secara acak maupun telah ia rencanakan sebelumnya dengan sebuah sistem tertentu, kemudian mengaku telah salah melakukan sebuah kesalahan perbankan. Modus ini terbilang sangat berani karena pelaku bahkan berani memerintahkan calon korbannya untuk melakukan suatu aktifitas perbankan yang bila korban tidak cermat maka ia akan termakan umpan dari pelaku penipuan.
Salah satu contoh dari kasus penipuan tersebut, seperti kisah penipuan yang di alami dan di share seseorang di sebuah akun media sosial agar menjadi kehati-hatian bagi kita bersama agar tidak menjadi korban penipuan yang semakin culas dan berani. Simak ceritanya berikut ini:
Pada hari jumat, jam 13.00 ada telepon dari nomor HP yang mengaku bernama Bambang Mariadi di Medan.
Dengan suara mengiba, beliau mengaku salah transfer ke rekening BCA saya sebesar 5 juta rupiah. Dia mohon untuk segera transfer balik ke rekening BCA miliknya dengan alasan uang itu sangat penting untuk pengobatan bapaknya yang sakit keras. Sebagai tanda terima kasih, uang 5 juta tersebut bisa dikurangi 200 ribu rupiah untuk saya.
Tidak lama kemudian beliau kirim SMS berisi nomor rekening BCA atas nama Bambang Mariadi. Tentu saja saya tidak mau langsung transfer karena harus dibuktikan dahulu. Maka segera saya cek rekening BCA via Internet Banking. Oo ! Ternyata di Mutasi Rekening ada uang masuk sebesar 5 Juta dari Bambang Mariadi. Terlihat juga di mutasi rekening tersebut uang saya bertambah 5 juta. Tentu saja saya kaget (dan senang) karena ada uang nyasar masukwarning-modus-penipuan-salah-ternet banking & ATM
Sampai disini sepertinya tidak ada penipuan, bukan? Tetapi jika diteliti di Internet Banking rekening menu Informasi Rekening > Informasi Saldo, jumlah tabungan saya tidak berubah alias tidak ada tambahan 5 juta. Hal ini berbeda pada menu Informasi Rekening > Mutasi Rekening yang menunjukkan saldo saya bertambah 5 juta. Saya cek juga ATM BCA, hasilnya tidak ada penambahan saldo, sama seperti di menu informasi saldo Internet Banking.
Beberapa kali Bambang Mariadi kirim SMS bertanya apakah sudah ditransfer balik? Saya cuma balas ‘nanti saya cek dulu’. Pada satu saat beliau kirim SMS dari no HP yang berbeda. Saya mulai curiga, modus salah transfer ini adalah penipuan. Saya berniat lapor ke kantor BCA namun tidak bisa karena besoknya hari sabtu dimana bank libur.
💢 Pengecekan di Kantor BCA.
Akhirnya sampai juga di hari Senin yang saya tunggu-tunggu.
💥 Di komputer Customer Service BCA memang terlihat ada uang masuk 5 juta ke rekening saya namun diblokir oleh Bambang Mariadi sendiri.
💥 Pihak Bank BCA menyatakan hal tersebut hal wajar dan BUKAN PENIPUAN, karena Bambang Mariadi telah memenuhi ketentuan pemblokiran transfer.
💥 Pihak BCA memohon saya untuk mengembalikan uang 5 juta tersebut dengan alasan kemanusiaan alias kasihan. Enak aja! kata saya dalam hati karena tidak ada penambahan uang 5 juta di ATM. Bisa-bisa saya malah amblas 5 juta!
💢💢 Dari pengalaman di atas, ada beberapa keganjilan dan kecurigaan :
💥 Sistem pemblokiran BCA membuat angka total saldo di menu mutasi rekening dan informasi saldo tidak sama.
💥 Sejak ada pemblokiran transfer, ada pesan ‘gangguan sistem dan dimohon tunggu beberapa saat’ di internet banking BCA.
💥 Pihak BCA meminta saya transfer untuk mengembalikan 5 juta rupiah, tanpa ada penambahan 5 juta rupiah terlebih dahulu
💥 Pihak salah transfer menjalankan aksinya pada hari jumat, supaya tidak bisa cek ke bank esok harinya karena libur.
💥 Pihak salah transfer mempunyai alasan yang menyentuh hati seperti mengobati orang tua.
💥 Pihak salah transfer tidak konsisten menelepon dari satu kartu / No HP.
Bisa saja saya berpikir positif / husnudzon, bahwa memang orang tersebut salah kirim.
Namun kemungkinannya sangat kecil karena nama tujuan (Hendi dan Roni) sangat berbeda. Dan untuk bisa transfer selalu ada konfirmasi berlapis untuk proteksi.
💢💢💢 Kesimpulan:
💥 Pelaku memang transfer 5 juta rupiah ke rekening BCA saya, namun segera diblokir saat itu juga sebelum kantor BCA tutup. Saya menduga beliau telah menyiapkan persyaratan pemblokiran agar uang bisa kembali utuh.
💥 Dengan bermodal pulsa telepon & sms, jika berhasil beliau bisa menerima transfer 5 juta dari saya. Dan jika saya transfer akan sulit memblokirnya karena waktu sudah lewat jam kerja dan bank sudah tutup.
💥 Modus ini tergolong baru.
Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran yang bermanfaat.
Kata Kunci:
Modus Penipuan
Waspada Modus Penipuan Salah Transfer
No comments